Kabupaten Mojokerto, majalahglobal.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menghadiri kegiatan tahlil rutin Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Anak Cabang (ancab) se-Kecamatan Jetis, pada momen tersebut Ia mengajak seluruh jamaah untuk selalu rukun dan menjaga silaturahmi antar sesama agar kehidupan bermasyarakat menjadi tentram dan damai.
Diketahui, pada kegiatan tahlil rutin ini, juga turut dihadiri Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Mojokerto Nunuk Jatmiko, Ketua NU Ranting Desa Penompo, Kepala Desa Penompo, Ketua BPD Penompo, dan juga Ketua Muslimat NU Anak Cabang Jetis.
“Saya minta tolong jaga kerukunan, jaga persaudaraan, muslimatan yang rajin, semua diniatkan ibadah. Jaga kerukunan, jangan sampai ada fitnah, dan jangan diisi pikiran kita ini dengan yang jelek-jelek,” ucap Bupati Ikfina di Balai Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Minggu, (5/5) pagi.
Bupati Ikfina juga menjelaskan, bahwa selalu berpikir positif dan tak lupa selalu tersenyum ketika bertemu sesama juga menjadi salah satu bagian dalam menjaga kerukunan di tengah masyarakat.
“Jangan sampai ada pikiran jelek, kalau kita ini lebih baik tabayyun. Jadi eratkan silaturahim, jangan lupa selalu senyum karena senyum itu pahala,” ucapnya.
Selain itu dalam menjalani kehidupan, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto juga berpesan agar masyarakat dapat mencontoh ketauhidan yang selalu tersirat dalam diri Gus Dur semasa hidupnya.
“Kata-kata ‘gitu aja kok repot’, ini merupakan suatu nilai ketauhidan Gus Dur yang sangat luar biasa. Kita ini punya Allah SWT, semua atas kehendak Allah SWT, semua dapat rejeki Allah yang memberikan, jadi semua kehendak Allah SWT. Yang penting adalah ibadahnya, karena kita semuanya akan kembali kepada Allah SWT,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, Bupati Ikfina juga sangat bersyukur memiliki masyarakat yang sangat rukun dan rajin dalam melaksanakan kegiatan keagamaan seperti muslimatan.
“Saya bersyukur ketika saya menjadi Bupati Mojokerto saya bersyukur masyarakatnya semuanya guyub rukun, ahli doa, ahli tahlilan, ahli kubroan,” pungkasnya. (Jay)